• Tidak ada hasil yang ditemukan

RELASI MAKNA KANTAN, TAYASUI, YOUI, DAN YASASHII DALAM BAHASA JEPANG 「日本語の同義語「簡単」,「容易い」,「容易」,「易しい」の意味用法」 - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "RELASI MAKNA KANTAN, TAYASUI, YOUI, DAN YASASHII DALAM BAHASA JEPANG 「日本語の同義語「簡単」,「容易い」,「容易」,「易しい」の意味用法」 - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

1.1. Latar Belakang dan Perumusan Masalah

1. Latar Belakang

Bahasa adalah suatu simbol bunyi yang dihasilkan oleh indera

pengucapan manusia. Bahasa sebagai alat komunikasi sangat berperan penting

untuk menyampaikan suatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan kepada orang

lain. Dengan menyampaikan ide pikiran kepada orang lain melalui bahasa,

maka orang tersebut mampu menangkap apa yang kita maksud. Ilmu yang

mempelajari bahasa disebut ilmu linguistik. Dalam bahasa Jepang, linguistik

disebut gengogaku, sedangkan linguistik bahasa Jepang disebut nihongogaku.

Dedi Sutedi (2004:6) memaparkan cabang linguistik bahasa Jepang sebagai

suatu ilmu yang bisa dipelajari, diantaranya fonetik disebut onseigaku, fonologi

disebut oninron, morfologi disebut keitairon, sintaksis disebut tougoron,

semantik disebut imiron, pragmatik disebut goyouron, sosiolinguistik disebut

shakai gengogaku, linguistik kognitif disebut ninchi gengogaku, dan

psikolinguistik disebut shinri gengogaku. Dalam penelitian ini, penulis

menggunakan cabang linguistik semantik (imiron).

Sarwiji Sumandi (2008:9) menjelaskan bahwa semantik menelaah

lambang-lambang atau tanda-tanda yang menyatakan makna, hubungan makna

(2)

masyarakat. Oleh sebab itu, semantik mencakup makna-makna kata,

perkembangan, dan perubahannya. Mulyono (dalam Sarwiji Sumandi 2008:9)

lebih rinci menjelaskan bahwa semantik adalah cabang linguistik yang bertugas

menelaah makna kata, bagaimana mula bukanya, bagaimana perkembangannya,

dan apa sebabnya terjadi perubahan makna dalam sejarah bahasa.

Setiap bahasa pasti memiliki kata-kata yang mengandung makna hampir

sama. Sarwiji Sumandi (2008:101) menjelaskan bahwa kita sering menemukan

adanya relasi kemaknaan antara satuan bahasa yang satu dengan yang lain.

Abdul Chaer (2007:128) memaparkan relasi itu bisa menyatakan kesamaan

makna (sinonimi), kebalikan makna (antonimi), ketercakupan makna

(hiponimi), keberlainan makna (homonimi), dan kegandaan makna (polisemi).

Abdul Chaer (2003:297) menjelaskan bahwa relasi makna adalah

hubungan semantik yang terdapat antara satuan bahasa yang satu dengan satuan

bahasa lainnya berupa kata, frasa, maupun kalimat. Dedi Sutedi (2004:104)

menjelaskan bahwa relasi makna perlu diteliti, karena hasilnya dapat dijadikan

bahan untuk menyusun kelompok kata (goi) berdasarkan kategori tertentu.

Fatimah (2013:111) menjelaskan hubungan atau relasi makna adalah hubungan

yang tidak kontroversi atau tidak berlawanan, tetapi mengacu pada hubungan

apa yang terjadi antara unit-unit makna. Dari beberapa pendapat pakar dapat

disimpulkan bahwa relasi makna adalah hubungan antara satuan bahasa yang

satu dengan satuan bahasa yang lain untuk dijadikan kelompok kata.

Dalam penelitian ini, penulis mengambil beberapa kata bahasa Jepang,

(3)

Indonesia adalah ‘mudah dan sederhana’. Hal yang membedakan dari keempat

kosakata tersebut adalah pada kata kantan dan youi dikelompokkan ke dalam

adjektiva-na (nakeiyoushi), sedangkan kata tayasui dan yasashii

dikelompokkan ke dalam adjektiva-i (ikeiyoushi). Nakeiyoushi dan ikeiyoushi

adalah kelas kata yang menyatakan sifat atau keadaan tertentu, bisa sebagai

predikat maupun keterangan yang menerangkan kata lain dalam kalimat.

Dengan demikian, penulis akan meneliti bagaimana persamaan dan perbedaan

kosakata kantan, tayasui, youi,dan yasashii.

2. Perumusan Masalah

Masalah yang dibahas sesuai dengan latar belakang adalah :

1. Bagaimana persamaan dan perbedaan kata kantan, tayasui, youi, dan

yasashii dalam bahasa Jepang?

2. Apa saja tingkatan-tingkatan relasi makna pada kantan, tayasui, youi, dan

yasashii dalam bahasa Jepang?

1.2Tujuan

Tujuan yang akan dibahas sesuai perumusan masalah adalah :

1. Menjelaskan persamaan dan perbedaan kata kantan, tayasui, youi, dan

yasashii dalam bahasa Jepang.

2. Menjelaskan tingkatan-tingkatan relasi makna pada kata kantan, tayasui,

(4)

1.3Ruang Lingkup

Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan karena bahan dan data

diperoleh dari sumber tertulis maupun visual yang berkaitan dengan objek

yang diteliti. Penelitian ini menggunakan kajian sintaksis yang menfokuskan

pada hubungan antar kata dan semantik leksikal yang memfokuskan pada

relasi makna sinonim. Sedangkan cakupan lingkupnya akan dibatasi pada

persamaan dan perbedaan makna kata kantan, tayasui, youi, dan yasashii.

1.4Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode

deskriptif kualitatif, yaitu pengumpulan data berupa buku-buku referensi yang

berkaitan dengan objek yang diteliti serta referensi dari internet. Saifuddin

(2009:6) menjelaskan penelitian deskriptif melakukan analisis hanya sampai

pada taraf deskripsi, yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara

sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan.

Adapula Saifuddin (2009:5) menjelaskan penelitian dengan menggunakan

pendekatan kualitatif lebih menekankan analisisnya pada proses penyimpulan

deduktif serta pada analisis terhadap dinamika hubungan antar fenomena yang

diamati, dengan menggunakan logika ilmiah.

Sudaryanto (1993:5) Memaparkan tiga tahap upaya strategis yang

berurutan dalam suatu penelitian, yaitu penyediaan data, penganalisisan data

(5)

1. Tahap Penyediaan Data

Metode penyajian data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

simak dengan teknik rekam dan catat (Sudaryanto 1993:135). Adapun

sumber data yang akan digunakan pada penelitian ini adalah berasal dari

situs kumpulan kalimat bahasa Jepang yaitu ejje.weblio.jp. Data yang

diwujudkan adalah frasa serta kalimat yang akan dipilah sesuai dengan

penelitian mengenai kata kantan, tayasui, youi, dan yasashii.

2. Tahap Analisis Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

kualitatif. Penelitian terhadap kata kantan, tayasui, youi, dan yasashii akan

menggunakan teknik substitusi (ganti), yaitu mengetahui kadar kesamaan

kelas atau kategori unsur terganti atau unsur ginanti dengan unsur

pengganti, khususnya bila tataran pengganti sama dengan tataran terganti

atau tataran ginanti dan bila dapat digantikan (atau saling menggantikan)

maka kedua unsur itu termasuk dalam kelas atau kategori yang sama

(Sudaryanto 1993:48).

3. Tahap Penyajian Hasil Analisis Data

Hasil analisis data dilakukan secara informal. Penyajian hasil analisis yang

(6)

1.5Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat dipeoleh penulis dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat teoritis

Manfaat teoritis penelitian ini adalah mampu memahami ilmu

linguistik dalam bidang semantik khususnya sinonim (ruigigo), yaitu

berkaitan dengan relasi makna kata kantan, tayasui, youi, dan yasashii

serta menganalisis kata tersebut dalam suatu kalimat tertentu.

2. Manfaat praktis

Manfaat praktis bagi pembelajar bahasa Jepang adalah untuk

mendalami ilmu linguistik dalam bidang semantik, khususnya mengenai

sinonim (ruigigo). Manfaat praktis bagi pengajar bahasa Jepang adalah

sebagai salah satu referensi untuk memberikan penjelasan mengenai relasi

makna kata kantan, tayasui, youi, dan yasashii.

1.6Sistematika

Dalam penulisan skripsi menggunakan sistematika untuk menjelaskan

pemahaman terhadap materi objek yang diteliti. Adapun sistematika

(7)

Bab I Pendahuluan

Dalam bab ini, berisi mengenai latar belakang, perumusan masalah,

tujuan, ruang lingkup, metode penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika

penulisan.

Bab II Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori

Dalam bab ini, berisi tinjauan pustaka dari penelitan terdahulu yang

membahas mengenai mengenai sinonim (ruigigo), kajian sintaksis mengenai

definisi adjektiva dan adverbia, kajian semantik mengenai definisi sinonim

dan relasi makna, serta kajian mengenai definisi kata adjektiva kantan, tayasui,

youi, dan yasashii.

Bab III Pemaparan Hasil dan Pembahasan

Dalam bab ini, berisi analisis data yang telah diperoleh, kemudian di olah

dengan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik lanjut yaitu

teknik substitusi (ganti) sehingga mendapatkan hasil untuk dilakukan

pembahasan terhadap hasil yang didapat untuk mendapatkan suatu kesimpulan.

Bab IV Penutup

Dalam bab ini, berisi kesimpulan yang diperoleh penulis melalui analisis

dan saran yang disampaikan oleh berbagai pihak berdasarkan hasil penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Makna kata ditentukan oleh konteksnya, dengan demikian perbedaan makna sering kali dapat dilihat ketika kata tersebut digunakan dalam kalimat, bahkan terkadang

Apabila suatu kata memiliki makna yang hampir sama (mirip) dengan satu atau lebih kata yang lain, maka dapat dikatakan bahwa kata-kata tersebut memiliki hubungan atau relasi

Relasi makna antargagasan digunakan dalam suatu wacana untuk membantu terbentuknya hubungan koherensi antara gagasan utama dengan gagasan penjelas. Berdasarkan penelitian ini,

Apabila suatu kata memiliki makna yang hampir sama (mirip) dengan satu atau lebih kata yang lain, maka dapat dikatakan bahwa kata-kata tersebut memiliki hubungan atau relasi

Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa, untuk mengetahui makna pada kata 出る pada kalimat bahasa Jepang kita harus melihat konteks kalimat, mencari makna dasar, serta

Relasi makna antara lafal al-Qur’an dengan lafal tafsiran adalah sinonim ‫ اﻟﱰادف‬yaitu suatu ungkapan bisa berupa kata, frase, atau kalimat yang maknanya kurang lebih sama

yang menentukan bagaimana kata bergabung membentuk frasa atau kalimat ) dan fonologi ( ilmu tentang sistem bunyi dalam bahasa ). Struktur bahasa berkaitan erat dengan istilah

Apabila suatu kata memiliki makna yang hampir sama (mirip) dengan satu atau lebih kata yang lain, maka dapat dikatakan bahwa kata-kata tersebut memiliki hubungan atau relasi